Media Australia Keliru Menyimpulkan Pernyataan Prabowo Soal Soal Australia Pindah Kedubes ke Yerusalem

Media Australia Keliru Menyimpulkan Pernyataan Prabowo Soal Soal Australia Pindah Kedubes ke Yerusalem

Prabowo Subianto soal rencana pemindahan Kedutaan Australia di Israel dari Tel Aviv ke Yerussalem berakhir kontroversial. Pernyataan Prabowo disimpulkan secara keliru sejumlah media Australia. Salah satunya, situs berita luar negeri Sydney Morning Herald (SHM)Dalam artikel yang dimuat pada Kamis 22 November 2018 SHM menurunkan artikel berjudul: \"Indonesian Presidential Candidate Says Jerusalem Move No Problem\" yang dalam bahasa Indonesia berarti \"Calon Presiden Indonesia Mengatakan Pemindahan ke Yerussalem Bukan Masalah.\" Kekeliruan dalam menyimpulkan pernyataan Prabowo bermula dari kesalahan mengutip pernyataan Prabowo. Dalam sesi wawancara dengan wartawan usai menjadi pembicara di acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta pada 21 November 2018 lalu, Prabowo ditanyai dua buah pertanyaan dalam bahasa Inggris. Pertama, apa pendapat Prabowo tentang dukungan Australia atas rencana Amerika Serikat membangun pelabuhan militer di Papua Nugini. Kedua, bagaimana tanggapannya soal rencana Australia memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerussalem. Untuk pertanyaan pertama Prabowo menjawab dalam bahasa Inggris dengan: \"PNG sangat dekat dengan Australia secara tradisional. Jadi itu urusan Australia dan PNG dan AS. Saya tidak melihat itu menjadi masalah bagi Indonesia.\" Kemudian untuk pertanyaan kedua yang terkait pemindahan kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerussalem Prabowo menjawab dalam bahasa Inggris dengan:

\"\"
\"Untuk pemindahan kedutaan, saya belum membaca soal keputusan Australia memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Kita sebagai pendukung Palestina, kita tentu punya pendapat sendiri, tapi Australia juga merupakan negara independen dan berdaulat, maka kita harus menghormati kedaulatan mereka.\" Dari jawaban itu tampak ada dua konteks jawaban yang diucapkan Prabowo. Pertama, ia tidak melihat ada masalah bagi Indonesia atas dukungan Australia terkait rencana Amerika Serikat membangun pelabuhan militer di Papua Nugini. Kedua, Prabowo menyatakan dirinya mendukung Palestina. Namun di sisi lain rencana Australia memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerussalem merupakan hak Australia sebagai negara berdaulat. Namun sejumlah media sebagaimana dikutip di atas mencampur adukan pernyataan Prabowo yang tidak mempermasalahkan dukungan Australia atas rencana Amerika Serikat membangun pangkalan militer di Papua Nugini dengan pernyataan Prabowo bahwa pemindahaan kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerussalem merupakan hak Australia sebagai negara berdaulat. Sejumlah media yang melakukan kekeliruan dalam menyimpulkan pernyataan Prabowo telah merevisi judul berita mereka. BBC misalnya mengganti judul \"Prabowo: Pemindahan kedutaan Australia ke Yerussalem bukan masalah untuk Indonesia\" menjadi \"Pemindahan kedutaan ke Yerusalem, Prabowo hormati kedaulatan Australia\", kemudian SMH yang semula menulis judul: \"Indonesian Presidential Candidate Says Jerusalem Move No Problem\" diubah menjadi \"Presidential candidate says Indonesia should respect Australian sovereignty on embassy move\".(*)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: